Aristotle membedakan dua bentuk hubungan teman, hubungan dengan pamrih dan hubungan tanpa pamrih. Hubungan dengan pamrih bentuknya hubungan yang didasarkan atas saling membutuhkan, dan hubungan yang menghasilkan kesenangan.
Hubungan tanpa pamrih biasanya lebih bertahan, sementara hubungan dengan pamrih bila kebutuhannya sudah tidak terpenuhi maka hubungan berakhir juga.
3 Bentuk Hubungan Teman
Marcus Tullius Cicero juga mengulas bentuk hubungan teman berdasarkan kebutuhan, kesenangan dan kebaikan.
1. Teman berdasarkan kebutuhan
Dasar dari hubungan teman disini adalah kebutuhan, dengan berakhirnya kebutuhan atau saling membutuhkan maka hubungan teman pun berakhir.
Ini terlihat pada hubungan teman antara usia lanjut, karena pada usia ini mereka tak lagi mencari kesenangan atau kenikmatan, tetapi teman yang memenuhi kebutuhan. Hubungan ini juga terjadi pada orang dewasa muda atau pertengahan yang sifatnya mengejar kebutuhan petualangan.
Mereka tidak selalu bersama, sebab biasanya mereka tidak menyukai satu sama lain, kecuali kebutuhan yang sama. Hanya jika hubungan saling menguntungkan mereka akan bersama, misalnya hubungan teman dalam klub.
2. Teman berdasarkan kesenangan
Hubungan antar teman berdasarkan kesenangan biasanya terjadi pada orang-orang muda. Anak muda biasanya hidupnya dipandu oleh perasaan, minat utama pada kesenangan atau kenikmatan, pada kesempatan untuk menikmati hal menyenangkan.
Ketika cita rasa berubah, maka hubungan teman pun berganti. Jika teman sudah tidak lagi menyenangkan maka putuslah hubungan. Biasanya hubungan seperti ini berlangsung singkat.
3. Teman sejati berdasarkan kebaikan
Hubungan antar teman yang berjalan panjang biasanya didasarkan atas kebaikan, hubungan baik dipertahankan atas sifat-sifat baik tanpa pamrih dan sepenuh hati.
Menerima teman apa adanya, menghargai kehendak-minat dan segala aspek konsekuensinya. Karena kebaikan satu sama lain, hubungan ini menyenangkan dan memenuhi kebutuhan afeksi.
3 Bentuk Hubungan Teman – Lentera Motivasi