Sebenarnya setiap manusia memiliki rasa posesif, hanya saja ada yang dalam batas kewajaran, tetapi ada juga yang sudah dalam tahap berlebihan. Dalam tahap yang masih wajar, rasa posesif itu akan melahirkan tindakan defense atau perlindungan terhadap semua yang kita miliki. Membangun benteng pertahanan setinggi-tingginya supaya apa yang kita miliki tetap berada dalam genggaman. Hampir semua manusia memiliki naluri seperti itu.
Rasa posesif yang sudah over dosis inilah yang berbahaya dan perlu kita waspadai. Dalam tahap ini seseorang akan dikuasai kegelisahan yang amat sangat dan terus menerus. Ia kehilangan rasa aman. Berulangkali ia membayangkan apa yang dimilikinya akan berpindah tangan.
Dari hal ini timbul rasa curiga dan prasangka yang berlebihan terhadap orang-orang yang dirasa akan mengambil miliknya. Perasaan tidak senang itu akan semakin berkembang sampai ia dikuasai kebencian yang amat sangat, lalu dari situ akan lahir tindakan-tindakan bodoh yang pada akhirnya hanya akan menghancurkan dirinya sendiri.
Siapa yang rela begitu saja memberikan jabatan yang dicapai dengan susah payah? Tetapi apakah itu berarti kita harus menghalalkan segala cara untuk mempertahankan jabatan kita, termasuk melakukan hal yang paling memalukan sekalipun agar jabatan kita tidak jatuh ke tangan orang lain? Ini posesif.
Sebagai orang tua, kita selalu ingin agar anak-anak yang kita lahirkan dan besarkan sejak kecil akan selalu bersama kita. Akan tetapi, jika mereka beranjak dewasa dan sudah waktunya membangun rumah tangga sendiri, akankah kita menggenggam mereka erat-erat dan tidak membiarkan mereka lepas dari asuhan kita? Ini posesif.
Ada waktu untuk menggenggam dengan erat, tetapi ada waktu juga untuk membuka tangan kita lebar-lebar. Ada waktu untuk menahan, tetapi ada juga waktu untuk membiarkan pergi. Demikianlah seharusnya orang bijak bertindak. Jangan Pernah Takut Berubah
Rasa posesif tidak akan pernah membuat kita bahagia. Sebaliknya, ketika kita semakin mencengkeram kuat apa yang ada di genggaman kita, saat itu juga kita akan kehilangan.
Rasa aman kita hilang, digantikan rasa was-was.
Rasa percaya kita hilang, digantikan dengan prasangka.
Rasa damai kita hilang, digantikan dengan ketakutan.
Rasa sukacita hilang, digantikan dengan kegelisahan.
Hanya ketika kita berani mengendurkan genggaman dan melepaskan posesif, rasa damai pun segera menyusup di hati.
Berani Melepaskan Posesif – Lentera Motivasi