Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia mengubah proporsi kematian. Pernyataan tersebut berdasarkan survei dari Kementerian Kesehatan yang menyebutkan bahwa penyakit kronis dan tidak menular yang menjadi pembunuh utama. Penyakit tersebut antara lain adalah penyakit jantung, diabetes dengan komplikasi, stroke, hipertensi dengan komplikasinya, serta penyakit paru-paru kronis.
Meminimalkan Resiko Penyakit Kritis
Risiko penyakit kritis dapat diminimalkan dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti rajin berolahraga, membentuk pola makan sehat, konsumsi buah dan sayur yang cukup, serta mengurangi rokok dan minuman alkohol. Mengubah gaya hidup sehat menjadi dasar untuk mencegah datangnya penyakit ini.
Selain itu, kita dapat melindungi diri dengan asuransi dari perusahaan asuransi terpercaya berupa perlindungan terhadap penyakit kritis (critical illness), sehingga dapat mengurangi beban finansial saat kita sakit kritis.
Produk asuransi penyakit kritis dapat menjadi salah satu cara untuk memproteksi diri kita dari segi financial, karena seperti yang kita ketahui bahwa biaya pengobatan penyakit kritis sangat mahal. Selain itu, asuransi kesehatan akan membantu meningkatkan rasa aman, mengurangi tingkat stres dan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas.
Hal ini menjadi penting karena meskipun telah menerapkan pola gaya hidup yang sehat, Namun, lingkungan dan faktor eksternal juga dapat menjadi potensi menyerang kapan saja. Penyakit kritis dapat menyerang siapa saja, pada usia berapa pun.
Penyebab dan Penanganan Penyakit Kronis
Peningkatan penderita penyakit kronis dan tidak menular ini dipicu oleh jumlah urbanisasi dan transisi ke pekerjaan yang hanya membutuhkan sedikit aktivitas fisik, serta akibat gaya hidup dengan tidak mengkonsumsi makanan sehat.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga melaporkan bahwa penyakit kronis merupakan penyebab utama kematian di dunia yang membunuh 38 juta orang setiap tahun.
Perlu diketahui bahwa untuk menghadapi penyakit kritis ini cukup berat, apalagi ditambah stres karena memikirkan beban keuangan yang harus dikeluarkan. Penyakit kritis umumnya menyerang secara perlahan dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses penyembuhannya.
Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit kritis dapat menyebabkan hilangnya kemampuan beraktivitas secara mandiri hingga bisa berujung kematian. Namun ironis, kebanyakan orang baru mengetahui kondisi penyakit ketika sudah tahap lanjut atau kritis, padahal sebelumnya merasa dalam kondisi sehat.
Meminimalkan Resiko Penyakit Kritis