Sehat Mental dan Jiwa. Setiap tahun, pada tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, karena seluruh negara di dunia ini menyadari sehat secara fisik tidaklah cukup, tanpa diimbangi mental dan jiwa yang sehat. Paradigma sehat yang sejak tahun 1948 didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kesehatan paripurna antara fisik, mental, dan sosial. Bukan sekadar bebas dari penyakit atau kelemahan fisik.
Sebagai manusia seringkali menghadapi berbagai macam permasalahan baik di rumah maupun di kantor. Tentu saja, hal ini dapat menimbulkan tekanan mental dan keputusasaan sehingga memicu stress. Apabila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan hilangnya motivasi kerja dan semangat hidup, melemahnya mental yang pada akhirnya menimbulkan gangguan jiwa maupun perilaku.
Sehat Mental dan Jiwa
Oleh karena itu, memelihara kesehatan jiwa dan mental sangatlah penting. Bagaimana cara memiliki jiwa dan mental yang sehat?
Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta
Beribadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka hati dan jiwa menjadi tenang.
Mensyukuri segala nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan ketenteraman batin.
Prof. Dr. Nazarudin Umar berpendapat seperti halnya tubuh, maka jiwa juga perlu diberi makanan bergizi agar sehat dan tidak cacat, yakni : (1) Menimba ilmu pengetahuan dan mempergunakannya dengan baik; (2) Berakhlak yang baik terhadap siapapun; dan (3) Melakukan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.
Berpikir Positif
Setiap pekerja dituntut untuk selalu berpikir positif dalam menyikapi permasalahan apapun yang dihadapi, baik di rumah maupun di kantor. Tidak terburu-buru memberikan respon negatif dan ekstrem terhadap keadaan yang terjadi.
Bersikap sabar, tenang, realistis, dan kompromi dalam setiap tarikan napas.
Tidak menenggelamkan diri dalam kesedihan berkepanjangan jika ditimpa musibah, cobaan, atau kemalangan. Juga sebaliknya, tidak bersikap gembira yang meluap-luap apabila memperoleh kesenangan dan kebahagiaan. Segala sesuatu disikapi sesuai dengan takarannya, tidak lebih tidak kurang.
Kesimbangan Aktivitas
Ada keseimbangan antara bekerja dan melakukan aktivitas diluar pekerjaan. Wajah tampak pucat, badan lesu, otak tegang, dan jantung berdegup lebih kencang seperti irama kereta api jika hidup hanya untuk bekerja dan bekerja saja.
Tidak mengherankan, senyum pun menjadi barang yang mahal dan mewah. Untuk menghindarinya, setiap pekerja perlu melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menggembirakan serta menghibur hati.
Rileks, mengendorkan syaraf-syarat otak yang tegang.
Banyak sekali yang bisa dilakukan, dari melakukan kerja sosial di panti asuhan maupun panti jompo. Bergabung
dengan klub dansa, masak, yoga, fotografi, buku sastra hingga melukis, membuat puisi, dan bermain musik. Lakukan kegiatan untuk memberi makanan pada jiwa ! Jangan ragu mendaftar kursus memainkan piano atau memulai belajar bahasa Spanyol, meski telah berusia di atas 40 tahun bahkan 50 tahun !
Dengan melakukan aktivitas yang positif dan berinteraksi dengan banyak orang, pada akhirnya mendorong tumbuhnya energi baru sehingga terpeliharanya semangat dan meningkatnya motivasi kerja serta kualitas hidup.
Sehat Mental dan Jiwa – Lentera Motivasi