Perjalanan hidup Kurniawan, General Manager Blue Bird Area Surabaya, yang naik turun, membuat dirinya memahami tentang arti persahabatan sejati. Petik pelajaran dari kisah hidup Kurniawan yang telah disampaikan di titik nol Suara Surabaya.
Sahabat Sejati Bukan Bayangan
Saya dilahirkan dari sebuah keluarga yang sederhana namun saya beruntung karena saya bisa menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada bahkan 2 tahun kemudian saya bisa mengambil fakultas yang lain di universitas yang sama.
Pada tahun 1996 saya bisa menyelesaikan kuliah dan sebelum lulus saya sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan agribisnis di Medan milik seorang jenderal purnawirawan yang jadi pengusaha. Saya bahkan rela tidak ikut wisuda karena tuntutan dari pekerjaan.
2 tahun kemudian, saat saya berumur 26 tahun, saya diberi kepercayaan sebagai wakil pimpinan proyek untuk mengembangkan perusahaan di Kalimantan.
Pada saat itu saya merasa karir saya cukup baik, bahkan di luar perusahaan tempat saya bekerja, saya memiliki usaha pengolahan kayu dan mengembangkan usaha lain, agar saya bisa menggapai mimpi saya dan ternyata saya bisa meraihnya lebih cepat dari apa yang saya bayangkan.
Sahabat sejati akan selalu memberikan nasehat dan mengingatkan
Di saat usia semuda itu, saya bisa meraih mimpi-impi saya memberikan kelimpahan materi dan kesuksesan yang begitu cepat, namun materi yang melimpah dan sukses yang cepat tanpa kematangan sikap mental hanya akan menghasilkan sebuah kehancuran.
Saat itu teman-teman saya banyak, kapan pun saya minta mereka akan datang untuk menemani saya menikmati keberhasilan saya.
Namun ada beberapa teman saya yang memberikan nasehat, mengingatkan saya, tetapi saya tidak menghiraukannya dan saya anggap mereka adalah orang-orang yang iri hati dengan apa yang saya raih, bahkan saya sempat membencinya.
Namun kehidupan berubah dalam waktu yang begitu cepat. Usaha saya mengalami kebangkrutan karena kepercayaan yang saya berikan kepada orang-orang terdekat saya tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Mereka menghabiskan semua aset-aset yang saya miliki.
Benar-benar saya merasa sangat terpukul dan sedih, bahkan saya akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja sebagai bentuk komitmen saya.
Saya merasa semuanya berakhir sudah karena saya mengalami keterpurukan secara materi dan mental. Saya merasa benar-benar berputus asa.
Sahabat sejati bukanlah seperti bayangan
Tetapi sesungguhnya yang paling membuat saya sedih adalah teman-teman saya yang dulu ada di sekitar saya, mereka menjauh dari saya. Seolah-olah tidak kenal, tidak peduli, apalagi mau membantu kesulitan yang saya hadapi.
Saya merasa Tuhan benar-benar menghukum saya.
Tapi di saat saya terpuruk beberapa orang teman saya yang selama ini saya benci dan saya lupakan karena sering mengkritik saya, ternyata datang kepada saya untuk memberikan spirit dan motivasi kepada saya, agar saya segera bisa bangkit lagi.
Pada akhirnya saya mengerti arti sebuah persahabatan sejati.
Sahabat sejati bukanlah seperti bayangan yang hadir saat terang benderang tetapi menghilang di saat kegelapan. Kurniawan
Temukan tentang Kata-kata Mutiara Arti Sahabat Sejati
Sumber Titik Nol www.suarasurabaya.net