Permainan sepak bola cenderung diminati oleh masyarakat baik masyarakat desa maupun masyarakat kota. Anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua menyukai permainan sepak bola. Tidak jarang suatu tim sepak bola memiliki pendukung sejati seperti Persib memiliki pendukung sejati dengan nama “Viking”, tim Persebaya memiliki pendukung sejati dengan nama “Bonek”, dan tim Persija memiliki pendukung sejati dengan nama “Jack Mania”.
Dalam kompetisi sepak bola sering memunculkan tingkah laku agresif dari para penonton merusak sarana olahraga, berkelahi sesama penonton, melempari wasit, membakar mobil yang diparkir di stadion, dan tindakan-tindakan lainnya.
Gejala tingkah laku agresif penonton akhir- akhir ini tampaknya menjadi pembicaraan dan keresahan banyak pihak serta yang terpenting adalah merusak tujuan olahraga itu sendiri.
Mengutip kembali ungkapan Baron Piere de Coubertin sebagai penggagas bangkitnya kembali Olympiade, yaitu”
Tujuan akhir pendidikan jasmani dan olahraga terletak dalam peranannya yang unik sebagai wadah penyempurnaan moral, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, karakter yang baik dan sifat-sifat mulia; hanya orang-orang dengan kebajikan moral inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna.
Pada dasarnya memang banyak faktor yang dapat menyebabkan kecenderungan tingkah laku agresif penonton sepak bola, baik yang bersumber dari dalam diri penonton itu sendiri (internal), maupun faktor yang bersumber dari luar penonton (eksternal).
Usaha Mengatasi Agresif
Usaha-usaha untuk mengatasi tingkah laku agresif penonton sepak bola, antara lain adalah:
(1) para pemain menjunjung tinggi sportivitas,
(2) pemberian hukuman kepada pemain sepak bola yang melakukan tingkah laku agresif sesuai dengan peraturan,
(3) kepemimpinan wasit yang adil,
(4) instruksi pelatih kepada pemain, yaitu yang bersifat mendorong pemain untuk tidak melakukan tindakan agresif (merusak dan menyakiti lawan),
(5) hukuman kepada pelatih yang mendorong kepada pemain untuk melakukan tingkah laku agresif,
(6) membina penonton melalui berbagai media,
(7) menjaga keamanan secara ketat,
(8) pendekatan kepada pemimpin kelompok penonton,
(9) pelatih memberikan pelatihan bukan saja aspek fisik, teknik, dan taktik, tetapi juga dalam aspek mental.
Usaha Mengatasi Tingkah Laku Agresif Penonton Sepak Bola